Monday, August 3, 2009

VISUAL BASIC DECOMPILER

Tool : VB DECOMPILER LITE
Target :
Visual basic Application


Bagi anda yang kebingungan saat harus memodifikasi tampilan atau lainnya pada suatu program yang berhubungan dengan mesin, unfortunately source code dari program itu tidak ada,
( karena tidak ada sejak awal atau hilang backupnya).

Ada program yang cukup bagus yaitu VB DECOMPILER LITE. Software ini pernah aku coba saat mengalami "accident" seperti diatas. Kebetulan software yang aku “ kerjai ” dibuat dengan visual basic, jadi tidak perlu pakai softice, idapro, ato tool lain yang membuat mata melotot ,,he, he……
Tentu saja hasil dari decompiler yang terjadi masih banyak kekurangannya ( kadang-kadang ). Tapi paling tidak dari source code (form, module , etc) yang kita dapat, kita bisa tau “how this program work” seperti OLE dan lainya and then make some modification.

Contoh tampilan program VB decompiler lite:





vb decompiler



Tentu saja ada versi pro, dan trial yang “ you have to paid ” tapi anda yang punya hoby bermain code assembler, ato hoby nge crack (sangat tidak dianjurkan) tidak menjadi masalah kan???

Contoh program applikasi yang pernah aku decompile :



hasil decompiler



Semoga bermanfaat

Sunday, June 28, 2009

SEPUTAR EPROM DAN EEPROM

SEPUTAR EPROM DAN EEPROM

Pernah ada trouble pada mesin yang kemudian berkembang masalahnya pada kesimpulan program epromnya rusak, padahal ladder program yang ada pada eeprom (bukan EPROM) masih ada, well ……anda yang tau pasti akan menyimpulkan berarti bukan program pada eepromnya yang rusak, tepatnya program yang ada di eeprom termanipulasi sehingga cycle tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Pada mesin-mesin industri keramik tile ada beberapa mesin yang cycle automationnya di control oleh oleh peripheral-peripheral yang masih berstandar microcontroller seperti PPI 8255 berbasis processor 8031 yang menggunakan eprom 64 kb ( type 2764), ada juga control berbasis plc standart yang menggunakan cpu berbasis PPI yang belum compact teknologinya. Seperti mesin horizontal drier buatan SACMI. Central process dari mesin ini adalah sebuah program berbentuk ladder plc yang bisa di modifikasi langsung, karena sudah ada console yang berfungsi untuk melakukan perubahan-perubahan parameter dan bahkan cara kerja mesin, tanpa menggunakan alat lain lagi.

EPROM DAN EEPROM

Menurut buku pengantar Mikrokomputer (oleh: Albert Paul Malvino Ph.D) Eprom adalah sebuah Erasable PROM (PROM yang dapat di hapus), PROM sendiri adalah adalah adalah sebuah Programmable ROM (ROM yang dapat di program). Menggunakan mosfet sebagai komponen-komponennya.
Jadi EPROM adalah sebuah PROM yang dapat di program dan dihapus isinya dengan menggunakan sinar ultraviolet yang disinarkan melewati jendela yang ada pada IC. Setelah di sinari akan terjadi pembebasan muatan pada mosfet, kemudian eprom ini siap untuk diprogram lagi.
EPROM sendiri adalah termasuk jenis memori nonvolatil (tidak mudah menguap), jadi walaupun catu daya yang menjadi sumbernya mati, isinya akan selalu tetap.



Contoh gambar eprom



EEPROM

EEPROM sendiri adalah electric erasable PROM, yaitu sebuah PROM yang dapat dihapus isinya dengan menggunakan pulsa electric kemudian bisa diprogram lagi.
Walaupun termasuk memori nonvolatil berbeda dengan eprom yang penghapusan nya menggunakan sinar ultraviolet.
kelebihan dari eeprom ini adalah waktu penghapusan dan pemrograman kembali menjadi lebih cepat.




Gambar EEPROM

Sebagai contoh yang pernah aku lakukan, untuk menghapus dan mengisi data lagi (bukan memprogram) sebuah eeprom type 28C256 (atau 58C256) hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit saja menggunakan sebuah ic writer.

Cara kerja dari eeprom disini adalah dengan menyalin data yang ada di eeprom ke sebuah microprosesor sehinggan dapat di monitor dan dilakukan perubahan pada beberapa bagian yang diperlukan
Kelebihan dari eprom dan eeprom ini adalah data yang disimpan didalamnya bisa bertahan selama bertahun tahun. Jadi walaupun mesin kita matikan dan tidak ada kejadian yang bersifat insidentiel kita tidak perlu khawatir program akan hilang.

Walaupun begitu, terlalu sering melakukan perubahan pada isi kedua benda ini, juga bisa mempengaruhi lapisan –lapisan insulated oksida yang ada didalamnya.

Kemungkinan kerusakan atau yang membuat ic ini menjadi tidak stabil (data memorinya) adalah karena adanya tegangan-tegangan electric yang tidak normal (lonjakan tegangan misalnya).

Masalah bagaimana memprogram IC ini sayangnya tidak bisa dijelaskan di sini karena banyak yang harus di detilkan dan susah nulisnya he, he .......

Thursday, June 11, 2009

MEMBUKA PASSWORD PLC OMRON CQM1H

Tulisan ini menindak lanjuti pertanyaan masalah membuka password untuk PLC OMRON type CQM1H. Untuk Password yang type CJ dan CS karena saya belum mendapatkan PLCnya maka belum bisa di coba. Tapi anda bisa mencoba dengan cara yang sama, atau kalau saya nanti sudah bisa mendapatkan firmware dari type itu semoga bisa dicoba
semoga bermanfaat

Software yang dibutuhkan

1. PLC BACKUP TOOL Versi 6 ke atas
2. Software editor eg, hexaeditor or lainnya.


Saat PLC OMRON CQM1H kita di password dan kita lupa password nya (sangat manusiawi he, he....). Then what next, ???
PLC OMRON type CQM1H dan sejenisnya mempunyai COUNTER untuk membaca password yang diinputkan. Setelah 5 kali kita memasukkan password dan semua salah. maka plc tidak akan merespon input password lagi even that's a true password.
Ada teori yang mengharuskan PLC di matikan powernya selama 5 jam dahulu baru kita bisa mengulang step-step pengisian password, tapi kalo salah memasukkan password 5 kali lagi, mulai dari awal lagi deh kita. (Capek deh............).
Ada cara yang simple untuk mengetahui password tersebut, yaitu dengan menggunakan software PLC BACKUP TOOL,
Dengan software ini kita bisa membackup data dari plc tersebut, kebetulan pilihan type plc nya cukup banyak, jadi cukup membantu.
Caranya :
Download dulu software ini, banyak di situs-situs plc
kita jalankan dulu software kemudian kita pilih type PLC yang digunakan, terus executing
pilih type UM saja yang di download/Transfer



CBACKWIN PLC BACKUP TOOL


Setelah file tersebut kita safe, dengan extention *.um biasanya. Baru kita edit File tersebut,
Metode ini biasanya di sebut Dead Listing.

Saya coba pakai Hexa editor,




Software Hexa editor

Nha dari hasil ini kita bisa melakukan listing program yang kita, coba kita tuju aja ke offset (H) 590, nha dari situ ketahuan password hexa yang di simpan.

Tuesday, April 7, 2009

Proteksi bit pada PLComron

PROTEKSI BIT PADA PLC OMRON

Pada waktu melakukan programming pada plc omron, seringkali programmer ingin memproteksi programnya sehingga tidak bisa di buka oleh orang lain.

Ini sebenarnya lebih banyak berhubungan dengan masalah – masalah non teknis seperti

  • Mesin masih dalam status pemrograman sehingga setiap step dari ladder / mnemonicnya masih dalam “pengawasan”.
  • Mesin dalam keadaan/kondisi commissioning sehingga kemungkinan perubahan – perubahan program masih bisa terjadi.
  • Mesin belum di serah terimakan ke user, jadi kalau ada perubahan di ladder program masih tanggung jawab pembuatnya / kontraktor.
  • Ini mungkin jarang terjadi, tapi kadang – kadang masih terjadi, yaitu mesin belum ……..di bayar……. wakakak just joke

Kalo point – point di atas sudah terpenuhi, biasanya proteksi bit / password tidak terjadi lagi.
Tapi kalau masalahnya adalah, kalau demi keamanan PLC kita password, terus suatu saat kita lupa passwordnya …then what……..

Proteksi password

Proteksi ini selalu dan harus dimulai pada step 00. yaitu :

  1. LD AR 10.01
  2. SYS (49) 000 000 #1234

Atau kalau dari ladder seperti ini




Artinya kalau angka dari 1234 ini belum di inputkan, maka komunikasi bit dari peripheral ke ladder atau mnemonic tidak diijinkan (not allowed ). Jadi pembacaan ladder atau mnemonic tidak akan bisa di tampilkan, kecuali pembacaan DM dan bit bit kontak dari plc.
Password di sini adalah nilai hex antara 0000 - FFFF

AR 10 sendiri berfungsi sebagai Peripherl port reception counter

Sys set (49) sendiri adalah berfungsi sebagai control set seperti status hold bit (SR 25211 -25212).

Jadi kalau kita lupa password hexadecimal tersebut, kita tidak akan bisa melakukan analisa, perubahanpada program plc tersebut.

Solusinya

Paling gampang adalah meng input data hexadecimal dari 0000 sampai FFFF, bayangkan berapa kemungkinan yang harus anda input,

Ada cara yang lebih praktis yaitu “ biarkan software yang bekerja untuk anda”, karena software ini yang akan menscaning data tersebut dengancara trial and error.

Ada banyak software yang telah dibuat untuk menscaning data ini, di antaranya :



PAROLE PASSWORD


Software ini berfungsi untuk mem "parole" (membuka) password yang ada pada PLC terconected.
Jadi fungsinya akan menscaning PLC sampai selesai.
Setelah itu tugas kita adalah mendownload program yang ada pada plc, kemudian tinggal kita baca pada fungsi SYSSET (FUN49) yang sudah terlihat. itu passwordnya.



PASSWORD TOOL

Software yang ini lebih specific karena kita bisa melihat password yang terlacak pada plc,
Jadi setelah program selesai eksekusi maka password dari PLC akan tertampil pada program ini.
Di software ini ada fasilitas untuk mengisi parameter dari software mulai starting saat scaning.




PORT COM SEETING

Ada software yang lebih simple, karena fasilitas yang ada lebih untuk scanning saja, tampilannya seperti di bawah ini :


PLC UNLOCKER

Software - software tersebut pernah aku coba semua dan berjalan lancar, (DAPAT UANG SAKU) ha ha 8x.

Thursday, March 26, 2009

THERMOCOUPLE

THERMOCOUPLE

Teman yang bekerja pada sebuah perusahaan jasa automation industri nanya untuk system control suhu di pabrik keramik tile itu seperti apa..
Sebagian tulisan aku ambil dari buku seni dan design elektronika yang aku buat acuan juga saat pernah membuat alat pengatur suhu terkendali (waktu masih sekolah)

Dewasa ini pengukuran dengan menggunakan besaran fisis sudah menjadi hal yang harus dilakukan, especialisasi untuk penggunaan pada fungsi – fungsi industri. Contohnya adalah pengukuran dengan menggunakan besaran-besaran fisis seperti temperature, tekanan (pressure) dan lainnya. Begitu pentingnya sehingga kebutuhan suatu alat pengubah dari besaran fisis ini menjadi data yang bisa di manupulasi secara elektronik menjadi suatu hal yang mutlak diperlukan. Pengubah besaran ini (atau yang biasa disebut TRANSDUCER) dewasa ini menjadi semakin berkembang sehingga menjadi semakin mudah di “baca” berkat teknologi converter analog to digital (ADC) . Teknologi ini akan mengubah besaran – besaran listrik analog yang di bangkitkan oleh alat –alat pengukur seperti probe, kemudian diolah oleh sebuah mikroproseor sehingga data yang dihasilkan akan digunakan untuk mengendalikan proses itu sendiri.


THERMOCOUPLE

Sebuah thermocouple pada dasarnya adalah sebuah “junction”antara dua jenis logam yang berbeda yang akan membangkitkan tegangan yang kecil (mili volt) dengan impedansi sumber yang kecil, dengan koefisien kurang lebih 50 miliV/C. Dengan menggunakan campuran logam yang bermacam – macam akan memungkinkan jangkauan suhu yang luas dari -270 sampai +2500 celcius, dengan ketepatan yang bagus (0,5 – 2 celcius).

Dan karena sifat – sifat thermoelektrik dari logam logam ini sudah di ketahui / dipelajari dengan baik , maka adanya pencampuran dari jenis jenis logam untuk digunakan sebagai probe ini tidak lagi memerlukan kalibrasi.




Contoh rangkaian dasar thermocouple


Dari gambar di atas diketahui bahwa dengan menempelkan 2 jenis kawat logam yang berbeda sifatnya membentuk sebuah junction yang akan menghasilkan sebuah fungsi dasar dari thermocouple.
Rangkaian thermocouple memberikan tegangan yang tergantung pada suhu kedua sisi junction, artinya dapat dikatakan sebanding dengan beda antara suhu kedua sisi junction tersebut.

Berikut adalah table yang berisi daftar pilihan jenis thermocouple yang sudah dibakukan lengkap dengan sifat –sifatnya.



type thermocouple

Masalah yang sebenarnya terjadi dalam pengukuran ini adalah masalah tegangan referensi / acuan. Walaupun untuk thermocouple ini mengkalibrasi pada suhu ruangan (yang telah disetujui kebenarannya) tidak akan menyebabkan kesalahan yang cukup besar pada pengukuran suhu yang tinggi.

Ada cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah referensi ini, yaitu menggunakan rangkaian sensor suhu, seperti rangkaian di bawah ini :



rangkaian sensor suhu dengan referensi


Keluaran arus berorde mikro amp yang dihasilkan oleh sensor suhu AD580 sama dengan suhu dalam derajat Kelvin Resistor. R1 dipilih berdasarkan koefisien dari table thermocouple type J, yaitu 51,5 miliVolt/C mengubah dari 1 miliVolt/C. Dan ada lagi R2 dan R3 yang berfungsi untuk mengurangkan offset AD580 sebesar 273 miliAmp pada 0 derajat Celcius (273,16 K). Intinya rangkaian ini sudah bisa dijadikan acuan kalibrasi berkat adanya sensor suhu dan pengubahan dari derajat Kelvin ke derajat celcius. ( sama dengan tugas mandiri yang pernah aku buat saat masih kuliah he he he……).

Sialnya, eh untungnya sekarang sudah banyak tersedia rangkaian instrumentasi yang di lengkapi bermacam – macam fitur counter, contact output maupun input yang dijual untuk kepentingan industri seperti keluaran dari ascon dan ero electric. Product ini sudah di lengkapi dengan standart yang baku untuk system kalibrasinya. Dengan kata lain jika “di anggap” ada penyimpangan pembacaan pada keluaran digitalnya kecurigaan bisa di persempit pada hal – hal teknisnya saja misalnya cable sudah jelek, junction thermocouple sendiri sudah rusak. Dengan kata lain, walaupun alat ini cukup (sangat) mahal tetapi terbayar pada sisi keakuratannya.

CALIBRATION

Pada mesin – mesin industri keramik tile banyak menggunakan rangkaian pengindera suhu yang dirancang cukup modern sehingga menghasilkan keluaran temperature monitoring yang sudah HMI (Human Machine Integration). Walaupun secara system sudah modern, patut dicatat ada beberapa mesin yang masih menggunakan rangkaian referensi yang masih bisa diubah secara manual, sehingga pembacaan dari thermocouple menjadi tidak benar pada monitoringnya (padahal thermocouple dalam keadaan baik).
Hal ini bisa saja terjadi karena ketidak tahuan dari personal dilapangan (maintenance atau engineering) yang menganggap ke akuratan pembacaan bukan hal yang penting. Al hasil keluaran product yang di hasilkan tidak sesuai dengan harapan dari department lainnya.

Contoh rangkaian referensi yag ada di mesin Press dan horizontal drier keluaran Sacmi.

modul 16 input horisontal drier

kita lihat di card tersebut, yang ada lingkaran merah itu untuk mengubah referensi dari input thermocouple.



SOLUTION

Solusi yang paling tepat adalah dengan melakukan calibration secara periodic pada alat – alat ini. Seperti kita ketahui kalibrasi adalah ( nanya dulu pada bagian qa dan ehs dulu ah..).

Jadi menurut teori kalibrasi adalah :
"Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan membandingkan terhadap standart ukurnya yang mampu ke standart nasional atau standar untuk satuan alat ukur"

Kalibrasi biasa dilakukan oleh suatu badan tertentu yang khusus menangani masalah ini.
Aku sendiri pernah melakukan kalibrasi (tepatnya verifikasi) sendiri pada mesin – mesin ini sewaktu di curigai ada penyimpangan pembacaan pada temperature control pada mesin itu.

Caranya adalah dengan asumsi pada alat – alat temperature control yang sudah modern seperti buatan ascon atau eroelectronic yang sudah baku systemnya, bisa digunakan sebagai acuan. Sebelumnya kita test dulu alat ini pada suhu yang di setujui kebenarannya.

Dengan meng “input“ kan thermocouple pada alat ini secara parallel dengan rangkaian referensi pada mesin yang dicurigai (atau di switch secara bergantian kalau takut ada referensi atau distorsi yang mempengaruhi). Begitu ada perbedaan, kita lakukan pengesetan pada trimer / resistor potentiometer yang ada pada rangkaian referensi ini, sehingga hasil keluaran suhu yang tertampil menjadi sama.


TEMPERATURE CONTROL ASCON DAN ERO ELECTRONICS

Ada cara lain yang lebih mahal untuk mengatasi masalah ini, mengingat rangkaian referensi ini bisa di set siapa saja, yaitu dengan mengganti dengan rangkaian temperature control yang cukup baku. Akan tetapi masalah yang dihadapi adalah kembali masalah klasik dalam dunia elektronika yaitu masalah komunikasi, protocol atau handshaking yaitu bisakah alat pengganti tersebut bisa berintegrasi dengan system yang sudah ada menjadi satu system yang terpadu pada keluarannya, sehingga tidak menjadi alat yang berdiri sendiri.

“Jadi kalau ada pertanyaan bisakah alat tersebut diganti dengan product yang saya jual, pertanyaan baliknya adalah bisakah alat anda terintegrasi dengan system yang ada.”

Pasti bisa dengan melakukan perubahan sedikit di bagian tertentu dan tentunya lakukan percobaan simulasi.

SEMOGA BERMANFAAT

Thursday, March 12, 2009

DONGLE PROTECTION KEY


DONGLE PROTECTION KEY

Suatu ketika aku dapat tawaran pekerjaan yang cukup ”lucu” yaitu mem bypass sebuah program yang terproteksi oleh sebuah parallel port dongle, atau biasa disebut software protection key. Hal ini aku anggap lucu karena aku harus meng”crack” sebuah program milik orang lain. Tetapi setelah melihat case nya yaitu karena dongle key dari perusahaan itu rusak dan untuk membeli yang baru sangat mahal karena harus beli software nya sekaligus maka aku terima juga pekerjaan itu (ujung – ujung nya duit juga akhirnya hik hik.) “poor me”

What’s Dongle

Dongle atau sering disebut hcu atau software protection key, adalah proteksi suatu software menggunakan hardware yang biasa terpasang pada parallel port atau usb port. Fungsinya ?.... tentu saja untuk otoritas dari pembuat software sehingga hanya personal yang diijinkan / membeli saja yang bisa menjalankan software tersebut. Biasanya ada proteksi lain yang berbentuk “register number”, jadi bukan berbentuk hardware, tapi sayangnya untuk type register number ini begitu orang sudah punya, mereka bisa menggandakan ke computer lain. Cukup dengan mengisi register number yang sama. Beda dengan dongle hard key ini, karena untuk menjalankan program tersebut sebuah dongle harus terpasang pada computer tersebut.
Dongle berisi eeprom atau eprom yang berfungsi untuk menerima routine program dari software terkait.

Unfortunately, aku tidak bisa membahas secara detail apa yang aku lakukan untuk melakukan dumper dongle tersebut,(lagi bt nih). Nggak ding ini karena privacy customer aja (huek). Point nya. Lakukan debug atau disassembling pada executable program yang ada. Terus gunakan juga program untuk memonitoring parallel port yang bisa di download di internet.
Sometime, kita menemui program yang ter “dongle” yang langsung melakukan routine “ KEY NOT FOUND”. Ada juga yang beberapa saat setelah program di eksekusi baru muncul error tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada pencarian reg routine protection program tersebut saat dilakukan disassembling. Hal yang ke dua menjadi lebih sulit karena call routine yang di cari menjadi semakin “deeper”
Cara yang dilakukan adalah mencari routine yang men secure “call key” yang membolehkan untuk menjalankan program tersebut. Jadi protection code kita cari terus di eliminate menggunakan perintah lain. Pokoknya, melakukan trace assembler pada pekerjaan ini cukup mengasyikkan apalagi program yang di stack cukup complicated.
Bagi anda yang ingin melakukan Crack dongle ini, banyak situs yang bisa dibaca dan dipelajari kok

Contoh debug yang aku ambil dari sebuah situs




the line 2423 is the last one of the HLVDD.DDL (you can read this info clicking in the line and looking at the right details pane of Smartcheck), as we can see at the return from dll the code execute two VB routines _VbaSetSystemError and immediately _VbaStrCopy.
Now i want to look the disassembled code; i run IDA, load the 55mb database, go to names window, search for a _VbaSetSystemError call followed by _VbaStrCopy call.
I jump to the following part of the code:

007FE1F5 push ecx
007FE1F6 lea edx, [ebp+var_60]
007FE1F9 push edx
007FE1FA mov ax, [ebp+var_6C]
007FE1FE push eax
007FE1FF mov cx, [ebp+var_30]
007FE203 push ecx
007FE204 call sub_447FCC <---- call for HLVDD.DLL
007FE209 mov [ebp+var_B4], ax
007FE210 call ds:__vbaSetSystemError <---- (see line 2424)
007FE216 mov dx, [ebp+var_B4]
007FE21D mov [ebp+var_50], dx
007FE221 mov edx, offset off_455B80
007FE226 lea ecx, [ebp+var_28]
007FE229 call ds:__vbaStrCopy <---- (see line 2427)
007FE22F movsx eax, [ebp+var_50]
007FE233 test eax, eax
007FE235 jnz loc_7FE312 <---- Patch here
007FE23B call sub_448044
007FE240 mov [ebp+var_B4], ax
007FE247 call ds:__ vbaSetSystemError
007FE24D movsx ecx, [ebp+var_B4]
007FE254 test ecx, ecx
007FE256 jnz loc_7FE312 <---- Patch here
007FE25C mov edx, [ebp+var_70]
007FE25F push edx
007FE260 lea eax, [ebp+var_78]
007FE263 push eax
007FE264 call ds:__ vbaStrToAnsi

Pada line patch here terletak error hardware key not found. Nha pada alamat ini bisa di patching pakai software tertentu sehingga BYE DONGLE KEY.

Monday, March 2, 2009

PEMROGRAMAN LASER GUIDED VEHICLE ( LGV ) bag 1

PEMROGRAMAN LASER GUIDED VEHICLE ( LGV ) bagian 1

Ayo kita bahas pemrograman LGV dari sisi yang aku tahu dan pernah aku praktekkan.
Karena untuk melakukan programming atau modifikasi program membutuhkan banyak sub software, maka penjelasan disini akan dibagi menjadi beberapa bagian (bersambung).
Jadi pada dasarnya untuk membuat satu system Laser guided vehicle ada 3 system yang harus di penuhi. Yaitu :

  1. Program control LGV (operator control) yang bertugas untuk mengontrol dan memonitor pergerakan LGV via radio modem. Biasanya disebut pc 700 atau sw 700.
  2. Program Communication, yang akan melakukan communication dengan carrier.
  3. Program untuk carrier lgv sendiri yang berisi data – data peripheral LGV, dan layout drawing area.
MEMBUAT POINT LGV

Jadi untuk membuat sebuah jalur LGV carrier ada beberapa variable yang harus kita penuhi, yaitu :

  1. Reflector
  2. Point
  3. Segment
  4. Parameter status dari carrier
  5. Reflector

Penentuan posisi reflector

Sebuah reflector dalam system layout ini harus mempunyai beberapa parameter yaitu :
Reflector ID yaitu nomor dari reflector tersebut. Dalam satu system layout tidak boleh ada nomor ID reflector yang sama. Dalam reflector ID harus di inisialisasi posisi reflector dalam axis x dan y termasuk angle nya. Reflector ID digunakan salah satunya untuk inisialisasi parameter dari pembacaan coordinat position dari carrier.


menu reflector ID

Range reflector yaitu angle dari reflector yang akan mendefinisikan minimal dan maksimal pembacaan coordinat x dan y
Angle dari reflector, sudut kemiringan dari reflector segaris dengan sumbu x dan y dari layout map


reflector id editor

Untuk range deviasi dari setiap reflector ID juga harus kita definisikan di sini, seperti point no 2


reflector status

Untuk membuat point per point dari route lgv carrier yang pertama kita lakukan adalah pendektesian dari reflector – reflector dari point tersebut. Cara yang dilakukan adalah menaruh carrier ke point yang ingin di buat, selanjutnya kita deteksi reflecktor yang terbaca dari situ kita tentukan coordinat dari point tersebut .
Setelah kita dapatkan data coordinat dari point tersebut selanjutnya kita edit program layout seven dan kita masukkan data dari point tersebut.

Gambar editor point

Dari point yang pertama tadi kita melanjutkan ke point yang selanjutnya dengan procedure yang sama seperti diatas, nha jarak antar point ini kita sebut segment. Segment ini ternyata yang menentukan parameter seperti status operasi carrier maju atau mundur, speed carrier yang harus di jalankan dalam procentagean banyak parameter lain disetting dari sini ( ada menu tersendiri).

Menu editor segment

PCD 892

PCD 892
gambar silicon disk PCD 892

DONGLE KEY

DONGLE KEY
contoh gambar dongle \ software protection key